Program Pascasarjana Institut STIAMI“Profetik dan Agile Leadership dalam Perspektif Good Governance di Era 4.0”
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, agar Indonesia sukses memasuki era industri 4.0, maka seluruh khazanah kearifan kepemimpinan yang dimiliki oleh bangsa ini baik bersumber dari kearifan lokal, agama- agama, kepemimpinan adat, kepemimpinan Pancasila harus digunakan secara bersama-sama.
Menurut Jazilul, profetik dan agile leadership dalam perspektif good governance menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas. Melalui pembahasan ini nantinya kita bisa melihat bagaimana insiprasi dan gaya kepemimpinan kenabian (spiritual leadership) dan aqil leadership berdinamika dengan zamannya.
“Sehingga nantinya bisa diadopsi atau diadaptasi oleh organisasi pemerintah, bisnis dan civil society guna menghadapi era 4.0 yang sangat kompleks,”
Seminar ini menghadirkan pembicara Deputi Gubernur DKI yang juga dosen Institut STAMI Dr. Dadang Solihin, Chief of Human Capital Offcer PT XL Axiata, Tbk Rudy Afandi, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sekaligus Ketua Pembina Aliansi Perguruan Tinggi (APERTI) Budi Djatmiko, dan Direktur Utama PT Indofarma Arief Pramuhanto.
Sub tema sebagai berikut:
1. Agile Leadership di Sektor Publik, Corporate dan Civil Society
2. Profetik Leadership Sebagai Alternatif Milenial Leadership
Fakultas Ilmu Administrasi,
Institut STIAMI ” Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi “
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda, kesiapan pemerintah dalam menyusun langkah pemulihan menjadi sangat krusial. Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Jika resesi ekonomi berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan masuk ke fase depresi ekonomi. Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami:
1. Produk domestik bruto (PDB) negatif
2. Meningkatnya tingkat pengangguran
3. Penurunan penjualan ritel
4. Ukuran pendapatan menurun
5. Manufaktur yang berkontraksi untuk periode waktu yang panjang.
Resesi ekonomi adalah tahap alami dari siklus hidup ekonomi. Resesi ekonomi memiliki efek domino pada perekonomian sebuah negara. Pertama, aktivitas ekonomi tidak akan semasif seperti kondisi non-resesi. Jika aktivitas ekonomi berkurang, maka umumnya permintaan terhadap barang dan jasa juga akan ikut melambat. Kedua, perusahaan akan berupaya melakukan efisiensi operasional salah satunya dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketiga, gelombang PHK akibat rentetan peristiwa tersebut menambah jumlah pengangguran. Keempat, ketika pendapatan masyarakat berkurang, akhirnya aktivitas konsumsi juga ikut terkikis atau berkurang. Kelima, saat sumber pendapatan telah berkurang atau habis terdapat tambahan jumlah penduduk miskin semakin besar.
Invited Speakers
Dr. Adi Budiarso, Ak., M.Acc., CHRPE (Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan/PKSK) Badan Kebijakan Fiskal BKF
Rosan Perkasa Roeslani, BA., MBA (Ketua KADIN Indonesia)
Dr. Atong Soekirman, MM ( Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koerasi dan Ekonomi Kreatif
Sub tema sebagai berikut:
1. Strategi Kebijakan Fiscal Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi 2. Strategi Ketahanan Masyarakat Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi 3. Penguatan UMKM Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi 4. Strategi Bisnis Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM di Jakarta secara online 21 Januari 2021
Senin, 21 Januari 2021, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut STIAMI bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas UMKM se DKI Jakarta untuk yang ke 4 kalinya pada tahun 2021, yang berkolaborasi dengan UMKM yang tergabung dalam Jakpreneur. Pada kesempatan tersebut, pada intinya Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, S.H, M.SE, dan Direktur LPPM Institut STIAMI, Dr Euis Komalawati, M.Si menyambut baik kegiatan yang telah rutin diadakan tersebut dan mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat mendukung Program Pemerintah, Khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membantu dan meningkatkan Kapasitas UMKM di DKI Jakarta.
Pada kegiatan yang dilaksanakan secara online tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan dari para dosen Institut Stiami yang berpengalaman, diantaranya, Yusuf Rachmat Hidayat mengangkat tema yang Pengelolaan persediaan bisnis kuliner, Dessy Andamisari Penggunaan Sosial Media sebagai strategi pemasaran yang efektif di masa pandemi, dan Inti Krisnawati menyampaikan tentang Pentingya Brading di Sosial Media untuk meningkatkan daya jual produk UMKM.